Peserta upacara dan aparatur sipil negara (ASN) yang hadir mengenakan pakaian ala santri dengan dominasi putih dan bawahan sarung. Dalam kesempatan ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengenakan sarung dan jas biru muda. Pada pidatonya, ia sempat menyinggung program yang digulirkanya, yaitu 'satu pesantren satu produk'.
Ia mengatakan saat ini sudah ada 1.100 pesantren yang sudah lolos dan tengah mempersiapkan marketing produknya. Ujungnya, kata dia, diharapkan menjadi kemandirian ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Disinggung soal tema Hari Santri kali ini 'Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia', Emil menjelaskan sejauh ini Provinsi Jawa Barat sudah melakukan upaya mengirimkan ulama guna membawa dakwah di Eropa dan akan diberangkatkan 5 November mendatang.
Emil melanjutkan peringatan Hari Santri Nasional 2019 terbilang istimewa seiring dengan telah diloloskannya Undang-Undang Pesantren. Menurutnya, hal tersebut menandakan negara memfasilitasi kewajiban dari program maupun anggaran yang selama ini kerap terlewat karena peraturan tentang pesantren seringkali kurang mendapat apresiasi.
"Mudah-mudahan hadirnya UU Pesantren membuat suasana Hari Santri 2019 ini jadi luar biasa. Karena UU Pesantren sudah ada, perda terkait juga akan segera diwacanakan," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini