Bupati Cianjur Jamin Pendidikan Empat Anak yang Ortunya Tewas Dipatuk Ular

Bupati Cianjur Jamin Pendidikan Empat Anak yang Ortunya Tewas Dipatuk Ular

Syahdan Alamsyah - detikNews
Sabtu, 19 Okt 2019 14:11 WIB
Foto: Istimewa
Cianjur - Plt Bupati Cianjur Herman Suherman menjamin pendidikan empat anak yang orangtuanya tewas dipatuk ular. Herman juga membantu perbaikan rumah mereka yang tak layak huni.

Herman mendatangi rumah empat anak yatim piatu ke Kampung Pasir Kampung, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (18/10/2019) kemarin. Ia datang ditemani tokoh masyarakat dan anggota Koramil.

"Jujur saja saya sangat tersentuh mendengar kisahnya di media, saya langsung cek ke lokasi dan mendengar langsung dari anak yang sulung dan keluarganya bagaimana peristiwa itu terjadi," kata Herman kepada detikcom, Sabtu (19/10/2019).

Melihat rumah empat anak yatim piatu itu tidak layak huni, Herman meminta masyarakat dan aparat desa gotong royong memperbaikinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita bantu pembiayaannya, mungkin hari ini sudah dibangun. Untuk anak-anaknya kita sekolahkan mungkin nanti dibantu dari PKH, tidak boleh seperti ini mereka tidak boleh berlarut dalam rasa duka makanya pendidikannya tidak boleh berhenti harus berlanjut masa depan mereka masih panjang," ungkap Herman.

Herman meminta aparatur desa dan kecamatan di Kabupaten Cianjur untuk gerak cepat dalam penanganan masalah-masalah sosial dan kebutuhan warganya.

"Saat ini segala sesuatu serba cepat, aparat pemerintah tidak hanya menunggu laporan dari warga. Bahkan kalau bisa pantengin informasi di media sosial dan media massa, aparat pemerintahan harus memberikan pelayanan bukan sekedar menunggu laporan," jelasnya.

Herman mencontohkan program Cianjur Ngawangun Lembur (CNL), menurutnya program itu adalah bagian dari cara pemerintah mencari permasalahan yang dihadapi warganya.

"Ini kepala daerah langsung yang turun bersama dinas-dinasnya, melihat dan mendengar apa saja yang diperlukan oleh warga. Misalkan jalan rusak kita bikin mulus, sekolah rusak kita bikin bagus. Selama anggaran siap, kenapa harus ditunda-tunda," tandasnya.

Sebelumnya, Heri Misbahudin (18), Riky Jumansyah (8), Rani Nafisa (5) dan Ramdan Fadilah (2) terpaksa harus menjadi yatim piatu setelah ayah mereka Maksum dan sang ibu Nuryani tewas digigit ular di dalam rumahnya. Maksum tewas pada Sabtu (17/2/2018) slam sementara Nuryani pada Jumat (11/10/2019).


(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads