Direktur RSJ Jabar Elly Marliyani mengatakan masalah kecanduan gawai pada anak-anak membuat usia rentan masalah kejiawaan meluas. Biasanya usia rentan minimal 15 tahun saat ini menjadi lima tahun.
"Ternyata dengan adanya gadget lebih muda, 5 dan 8 tahun juga mengalami orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) akibat kecanduan gadget. Dulu paling muda 15 tahun. Kita sedang menangani kasus itu," kata Elly kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (10/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibatnya tempramental dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Ada kasus itu saat mati lampu, anaknya itu minta dicas HP-nya, malah mengamuk hancurkan pintu, hal tidak diduga," ungkap dia.
Ia menuturkan peran keluarga sangat penting dalam pencegahan kecanduan gawai pada anak-anak. Mereka harus dialihkan perhatiannya dengan permainan tradisional dan sosialisasi bersama usia sebayanya.
"Diawali pencegahan di awal jadi gadget itu kembalikan fungsinya apakah anak-anak itu sudah harus pakai gadget. Sesuai usia harus diaktifkan bermain dengan teman, mainan tradisional," tutur dia
Ia mengaku belum memiliki data akurat mengenai penderita masalah kejiwaan akibat kecanduan gawai. Meski begitu, dipastikan 1 dari 10 warga Jabar mengalami masalah kejiwaan yang di antaranya depresi hingga kecanduan gadget.
"Depresi itu ODMK, 1 dari 10 orang ODMK depresi. Gadget masuk dalam ODMK itu, untuk persisnya saya belum dapat itu (datanya)," ujar Elly. (mud/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini