Penerapan aturan tersebut sebagai upaya mengurangi penggunaan kantong plastik di Kota Bandung. Selain itu, sebagai tindak lanjut dari lahirnya Perwal Nomor 37/2019 sebagai petunjuk teknis dari Perda Nomor 17/2012 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Kamalia Purbani menjelaskan penerapan kantong plastik berbayar sempat diterapkan pada 2016. Namun kebijakan tersebut tidak berjalan maksimal karena tidak adanya aturan yang menjadi payung hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, dia menyatakan, telah ada aturan yang bisa menjadi dasar dalam menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar, sehingga pihaknya yakin penerapan kantong plastik berbayar bisa dilakukan lebih maksimal lagi.
"Kita mulai 2020 (penerapan kantong plastik berbayar)," ucapnya.
Untuk tahap awal, pihaknya akan terlebih dulu menyasar ritel-ritel. Karena menurutnya, penerapan kantong plastik berbayar di ritel akan lebih mudah dari sisi pengawasannya dan pertanggungjawabannya.
"Akan kami tetapkan dulu (harga), kapan mulainya, dan sasaran ritel dulu. Soalnya, lebih terukur, baru melangkah ke pasar tradisional. Karena kan uang dari kantong plastik itu diarahkan untuk CSR dan pengolahan sampah plastik nantinya," katanya.
Mengenai harga, dia mengaku masih terus dikaji. Namun dari hasil survei sementara, harga yang akan diterapkan sekitar Rp 3.000-5.000. "Harga satu kantong plastik Rp 3.000-5.000," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan meminta agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengkaji secara matang terkait besaran harga kantong plastik yang akan diterapkan.
"Saya minta Ibu Kamalia untuk ada kajian-kajian dulu seperti apa arahnya nanti. Nanti akan ada sumbang saran dari masyarakat sehingga nanti ditentukan berapa besarannya," ucapnya.
Dia juga sepakat kebijakan ini diterapkan terlebih dulu di toko-toko modern. Secara bertahap kebijakan kantong plastik berbayar ini diterapkan di semua lapisan sehingga sampah plastik yang berbahaya benar-benar bisa dikurangi.
"Semua (nanti diterapkan) tapi tentu bertahap. Yang saya harapkan dimulai dari ritel-ritel. Tapi intinya semua harus menyadari itu (sampah plastik berbahaya)," ujarnya. (mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini