"Tidak ada sumber air, trek curam," kata Dian warga sekitar via pesan singkat, Sabtu (5/10/2019).
Dian mengungkapkan, lebih dari 100 orang dilibatkan di antaranya Polsek Pameungpeuk, Koramil Banjaran, Perhutani, LMDH, warga dan komunitas pencinta alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita membuat parit agar tidak meluas ke bawah. Kalau ke atas sudah tidak mungkin (diakses)," ujarnya.
![]() |
Sementara itu Kapolsek Pameungpeuk Kompol Dasep Rahmat mengatakan, pihaknya bersama tim gabungan saat ini berjibaku melakukan pemadaman api.
"Luas lahan terbakar keseluruhan hampir 10 hektare. Kalau yang hari ini terbakar sekitar tiga hektare," katanya via sambungan telepon.
![]() |
"Pemadaman dilakukan secara manual. Damkar tidak mungkin bisa ke sini. Mau sampai ke TKP juga harus berjalan kaki tidak bisa naik motor. Medan curam ditambah angin besar," katanya.
Pihaknya berupaya melakukan pemadaman secara manual. Namun bila kebakaran ini terus meluas, pemadaman harus dilakukan dari atas menggunakan helikopter.
"Kami belum koordinasi dengan BNPB, tapi di sini sudah ada BPBD dan yang lainnya. Kalau angin terus membesar harus ada upaya dari atas (helikopter)," ujar Dasep.
Tonton juga video Hewan Mungil Tarsius Jadi Korban Kebakaran Hutan di Sulut:
(tro/tro)