Humas Kebun Binatang Bandung Aan Sulhan menjelaskan, konferensi menghasilkan keputusan bahwa setiap Lembaga Konservasi atau Kebun Binatang yang memiliki macan tutul jawa harus ikut melestarikan populasi karnivor ini. Di alam ada sekitar 50 persen macan tutul jawa yang hidup di hutan konservasi atau hutan milik Perhutani yang rentan terhadap konflik dengan manusia.
Upaya pelestarian yang dilakukan Kebun Binatang Bandung salah satunya dengan memelihara macan tutul jawa agar suatu saat bisa berkembang biak, lalu hasilnya bisa direproduksi ke alam. Namun, sampai saat ini pihak Kebun Binatang Bandung belum berhasil mengembangbiakkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu 6-8 tahun yang lalu macan tutul jawa betina pernah hamil, tapi keguguran. Sekarang kami masih berjuang, memelihara semaksimal mungkin sebagai bahan edukasi masyarakat umum, pelajar, maupun mahasiswa," ucap Paramedis dan Head Keeper Kebun Binatang Bandung Asep Heri, Jumat (4/10/2019).
![]() |
"Di sini macan betina sudah tua, sedangkan yang jantan masih produktif," katanya.
![]() |
Untuk menjaga kelestarian macan tutul jawa di alam liar, Asep berpesan agar warga peduli keberadaan macan tutul jawa yang populasinya sudah mulai berkurang. Selain itu, ia mengimbau agar warga atau oknum tak bertanggung jawab tidak berburu, tidak membuat stres, serta menjaga habitat.
"Kebun Binatang Bandung atau Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam akan melakukan edukasi yang influented," ucap Asep.
Halaman 2 dari 1