Idan (54), saksi mata, melihat kobaran api terlihat sekitar pukul 17.30 WIB atau menjelang salat Magrib. "Saya melihat ada asap dari arah kubung. Saya kira ada yang membakar ban gitu. Soalnya, asapnya hitam pekat," kata Idan saat ditemui detikcom di lokasi kejadian.
Rumah budi daya jamur atau yang biasa disebut kubung itu, ujar Idan, memiliki luas masing-masing kurang-lebih 8x12 meter persegi. Kobaran api cepat meluas, diduga karena media tanam jamur yang berbahan dasar bubuk gergaji.
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Suheri mengatakan, 15 kios jamur itu merupakan milik sembilan petani. "Selain karena bubuk gergaji, juga karena bangunan kubung yang terbuat dari kayu dan angin berembus kencang," ujarnya.
Kapolsek Cisarua Kompol Ikhwan Heriyanto mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. "Di lokasi kubung tidak ada yang tinggal, karena berkegiatannya siang hari," kata Ikhwan.
Saat ini pihaknya masih menunggu proses pemadaman selesai untuk menginvestigasi penyebab kebakaran tersebut. "Kami juga sekarang sedang menginventarisasi jumlah kerugian. Ditaksir mencapai Rp 500 juta," katanya.
Pantauan detikcom hingga pukul 19.20 WIB, pemadam kebakaran dari KBB dan Cimahi masih melakukan proses pendinginan. Suasana di sekitar lokasi kebakaran gelap gulita karena pemadaman listrik. (tro/tro)