"Kami menyayangkan. Aksi mahasiswa yang anarki saja kami tolak, maka sudah tentu 'kelompok lain' di luar mahasiswa yang berpotensi merusak cita dan citra gerakan mahasiswa juga tegas kami tolak," ucap Kepala Departemen Kajian Strategis BEM Kema Unpad Muldan Halim Pratama kepada detikcom, Kamis (3/10/2019).
Muldan mengatakan dalam aksi di gedung DPRD Jabar pada Senin (30/9), BEM Kema Unpad tak ikut serta. Namun, pihaknya mempelajari dengan adanya kelompok tersebut. Dalam setiap aksi, menurut dia, BEM Kema Unpad kerap berhati-hati.
"Basis gerakan BEM Kema Unpad adalah paduan antara gerakan moral dengan gerakan intelektual. Kami memahami betul bahwa penyampaian aspirasi adalah hak dalam berdemokrasi namun sepanjang dilaksanakan dalam koridor hukum yang ada. Tidak boleh sampai merugikan apalagi merenggut hak-hak masyarakat lainnya. Karenanya tentu kami tidak sepakat apabila sebuah aksi berujung anarki," ujar Muldan menambahkan.