Junaedi (36), warga sekitar, memanfaatkan sumur tersebut setiap musim kemarau datang. Warga di desa tersebut menggunakan sumur tersebut untuk kebutuhan minum, memasak, dan mencuci.
"Digunakan oleh warga 24 jam juga nggak habis. Paling kalau sudah agak mendangkal, tunggu dulu 10 menit, baru airnya masuk lagi dari celah-celah sumur," ujar Junaedi saat ditemui detikcom di lokasi sumur, Rabu (3/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom, di samping sumur tersebut warga menyiapkan beberapa buah ember dan jeriken. Junaedi mengatakan biasanya mengangkut air menggunakan ember ke rumahnya, yang berjarak kurang-lebih 1 kilometer dari lokasi sumur.
"Dulu pernah dipasangi pompa, tapi nggak kuat listriknya. Suka mati, pemerintah juga pernah memberi bantuan air, tapi sama, suka nggak kuat juga listriknya," ujarnya.
Warga sekitar menyebut sumur tersebut 'Sumur Cimahi' karena airnya mahi atau 'cukup' dalam bahasa Sunda.
![]() |
Ketua RW 01 Blok Gunung Sanggar, Nanang, mengatakan sedianya pihak pengembang akan menjanjikan sumur di setiap RT di Desa Batujajar Timur. "Dulu memang sumur itu berasal dari rumah gusuran," katanya. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini