Hal itu merupakan tindak lanjut dari imbauan dari Mendikbud Muhadjir Effendy yang menerbitkan Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pencegahan Keterlibatan Peserta Didik dalam Aksi Unjuk Rasa yang Berpotensi Kekerasan.
Pantauan detikcom, Anggota Binmas Polsek Ibun Bripka Asep Sudirman mendatangi SMK An-Anur Ibun saat upacara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam imbauannya Asep berharap para siswa agar mengisi kegiatan dengan belajar lebih baik dibandingkan ikut demo.
"Pada intinya siswa diimbau untuk lebih fokus belajar dan mentaati tata tertib sekolah. Ini bentuk tanggungjawab kami sebagai Polri kepada para siswa," jelasnya.
Asep juga mengajak para guru untuk bersama-sama melakukan pembinaan kepada para muridnya. "Kami ajak juga para guru untuk bersama-sama dengan kami memberikan pembinaan kepada para murid," ujarnya.
Kepala Yayasan SMK An-Nur Ibun Yanti Lidiati mengatakan usai mengikuti upacara bendera para siswa kami arahkan untuk melakukan salat dhuha. Ia menilai, salat dhuha lebih positif dibandingkan ikut demo.
"Alhmdulilah tidak ada yang ikut, kami tekankan kepada anak-anak, apa yang kalian dapat bila kalian berangkat ke Jakarta, yang ada ditangkap polisi," katanya.
Yanti juga memberi pesan kepada anak-anak, lebih baik memperbaiki akhlak dengan salat dhuha dibandingkan ikut demo yang nantinya bisa berujung kerusuhan karena kehadiran siswa dalam demo tersebut belum dibutuhkan. Apalagi menurutnya, para siswa belum mengetahui subtansi demo itu sendiri.
"Kalau kalian demo kalian dapat apa? Enggak tahu mereka jawab gitu," ujarnya.
"Ya jadi lebih baik shalat duha," tambahnya.
Sementara itu salah satu siswa kelas 10 Ahmad Dhani mengatakan ia lebih memilih belajar daripada demo.
"Enggak tertarik (demo0, jadi lebih baik belajar, fokus belajar. Enggak tahu juga demonya, demo apa," katanya.
Blak-blakan Farah Putri Nahlia: Politisi Milenial di Belantara Senayan:
(ern/ern)