"Sejak dibawa ke IGD, kami sudah curiga korban mendapat benturan keras di dada, mengakibatkan pendarahan di paru-paru. Kami bawa untuk rontgen, ternyata pada waktu rontgen, kondisi sudah ngedrop. Dokter bedah kami panggil, ternyata betul di situ ada pendarahan di paru-paru," kata Kepala Seksi Penanganan Medis RSUD Palabuhanratu Wisnu Budiharyanto, Kamis (19/9/2019).
Selain pendarahan pada paru-paru, ada pendarahan di otak korban. Hal ini terlihat dari kondisi korban yang terus drop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi berlangsung pada pukul 10.30 WIB. Meski korban sempat membaik, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. "Kita masukkan selang untuk mengeluarkan darah dan cairan di paru-parunya supaya bisa mengembang lagi. Paru-paru membaik, kondisi pasien sempat membaik beberapa saat. Tiba-tiba pasien drop lagi kondisinya. Pupil tiba-tiba mengecil, tanda pendarahan di otak yang progresif," ujar Wisnu.
Sekitar pukul 11.20 WIB, korban meninggal dunia, diduga pendarahan di otak yang merenggut nyawa korban. "Pendarahan di paru-paru itu akibat ada patahan di tulang dada menusuk paru-paru korban," kata Wisnu.
Terkait status hukum sopir truk, Ajat Sudrajat (22), Kanitlaka Lantas Polres Sukabumi Iptu Nandang Herawan menyebut saat ini masih menjalani pemeriksaan. Truk tersebut mengangkut semen.
"Belum ada tersangka. Kami masih lakukan penyelidikan dan meminta keterangan sopir terkait kejadian tersebut. Untuk korban memang dilaporkan meninggal dunia saat akan dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH," ujar Nandang.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini