Dari sejumlah foto yang diterima detikcom, Rabu (18/9/2019), kopi perkasa tersebut dikemas selaiknya kopi kemasan biasa. Kopi perkasa tersebut bisa ditemukan di depot-depot jamu.
Kandungan kopi yang ditulis pada bungkus kemasan berwarna cokelat tersebut di antaranya kopi, krimer, gula, pasak bumi, dan sanrego.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan kopi perkasa tersebut dibuat di luar Sumedang. "Daerah lain, di Jawa Tengah," kata Hartoyo via sambungan telepon, Rabu (18/9/2019).
Kopi ini dijual bebas di depot-depot jamu dengan harga bervariatif per bungkusnya, yakni Rp 10-20 ribu. Selain itu, kopi perkasa ini diperjualbelikan di toko online dengan harga Rp 90-95 ribu per boks, yang berisi 10 bungkus.
"Kopi yang dibeli korban Rp 20 ribu per saset," ujar Hartoyo.
Ia menuturkan, selain kopi 'Cleng', ada kopi merek lain, yaitu kopi Jantan, yang diduga menyebabkan keracunan warga Sumedang. "Delapan orang keracunan kopi Cleng dan dua orang keracunan kopi Jantan. Sedangkan korban yang masih dirawat ada dua orang lagi," turunnya.
Kopi yang diminum para korban dijual di depot jamu milik TN (69) di Jalan Sebelas April Lingkar Tegalkalong RT 02 RW 05, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Pihaknya sudah meminta keterangan kepada penjual kopi perkasa. Selain itu, di depot jamu milik TN, polisi menemukan sejumlah merek lain dengan produk kopi yang sama untuk dilakukan pengujian oleh BPOM dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.
"Dinkes Kabupaten Sumedang sudah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Jabar dan kejadian ini juga akan ditelusuri BPOM," tuturnya,
"Hari ini BPOM akan melakukan investigasi ke lapangan. Yang jelas, kami imbau kepada masyarakat jangan asal membeli kopi, lihat apakah sudah ada izin BPOM, terus jangan asal campur dengan minuman lain," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini