Empat orang seniman yakni Gatot Gunawan, Wanggi Hoed, Oos Koswara dan Andy Waluya Wartdja yang tergabung dalam Aliansi Seniman Rudet (Aset) tampak tengah asik menampilkan kebolehannya.
Mereka menari, pantomim dan berpuisi selama tujuh jam. Aksi itu sebagai ungkapan doa, penghormatan sekaligus kecintaan terhadap sosok mendiang Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Wanggi Hoed begitu apik menyuguhkan aksi pantomim. Dengan riasan lengkap khas para pemain pantomim dia menggambarkan sosok BJ Habibie muda yang penuh semangat.
Oos Koswara juga tidak ingin kalah dengan dua rekannya. Tampil berpakaian adat Bugis, dia menari dengan gerakan khas penuh penghayatan.
Di tengah kebisingan suara kendaraan, Andy seniman lainnya dengan lantang membacakan puisi karya sejumlah para penyair. Dalam kesempatan itu dia juga membacakan salah satu puisi karya almarhum BJ Habibie berjudul 'Semua'. Dalam aksinya itu juga dia menerangkan sebanyak 83 pesawat kertas sebagai simbol usia dari BJ Habibie.
Wanggi Hoed menuturkan pertunjukan ini sengaja digelar sebagai bentuk penghormatan kepada BJ Habibie. Menurutnya, BJ Habibie telah memberi banyak sumbangsih melalui karya-karyanya untuk negara Indonesia.
"Banyak tokoh-tokoh Indonesia meninggal, nah kita ingin menjaga spiritnya bukan hanya mengingatkan melalui cara seperti ini," kata Wanggi saat ditemui di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Selasa (17/9/2019).
Selain itu, menurut dia, aksi ini digelar tepat untuk memberi penghormatan kepada BJ Habibie. Apalagi hari ini tepat tujuh hari salah satu putra terbaik tanah air itu meninggal dunia.
"Salah satunya dengan cara seni memperingati 7 hari wafatnya BJ Habibie melalui doa, berpuisi, berpantomim," ucap Wanggi.
Pertunjukan jalanan ini, ia menjelaskan, disampaikan kepada Melanie Subono, salah satu pihak keluarga mendiang BJ Habibie. Dia menyatakan, Melanie mengapresiasi aksi tersebut.
"Respons beliau mendukung aksi ini," ujar Wanggi.
Baca juga: Habibie, Gatotkaca, dan Krincingwesi |
Di lokasi yang sama, Gatot Gunawan mengungkapkan, area depan Gedung Indonesia Menggugat, tepatnya Jalan Perintis Kemerdekaan, sengaja dipilih untuk menggambarkan semangat perjuangan. Termasuk perjuangan BJ Habibie dalam mengharumkan nama bangsa.
"Di manapun engkau berada selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan," tutur Gatot. (mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini