Hal itu terungkap dalam rilis survei Indonesia Strategic Institut (Instrat) mengenai persepsi masyarakat pasca suksesi kepemimpinan Ridwan Kamil- Uu di Jabar di Kafe Tarikulur, Jalan Cigadung, Kota Bandung, Selasa (17/9/2019).
Berdasarkan survei Instrat, ada tiga program yang populer di tengah masyarakat. Antara lain Bus Wisata (31 persen) masyarakat mengenal program tersebut, lalu Desa Digital (22 persen) dan M-Pus (18 persen).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari data di atas program kerja yang dijalankan Pemprov Jabar saat ini tidak begitu dikenali mayoritas warga," kata Direktur Eksekutif Instrat Jalu Priambodo.
Sementara tiga program yang paling dirasakan masyarakat manfaatnya yaitu Bus Wisata (12 persen), Desa Digital (11 persen) dan Magrib Mengaji (7 persen). Sementara Jabar Quick Response (4 persen) dan Jabar Saber Hoax (4 persen).
Menurutnya, kondisi ini karena Pemprov Jabar kurang fokus mengeksekusi program-program yang digulirkan. Banyaknya program justru membuat implementasi di lapangan tidak maksimal.
"Programnya terlalu banyak, kurang fokus. Desa Digital banyak diingat karena banyak disosialisasikan. RK-Uu banyak menyosialisasikan," tutur Jalu.
![]() |
"Ke depan harus fokus program unggulan. Kembangkan program yang ada, nggak perlu buat baru. Misalnya Desa Digital ada turunannya nanti, nggak perlu lagi buat program baru," ujar Jalu.
Survei Instrat berlangsung tanggal 20 - 25 Agustus 2019 dengan metode multistage random sampling terhadap 405 responden. Margin error survei ini 5 persen. (mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini