Tolak Revisi UU KPK, Mahasiswa Bandung Bawa Keranda Hitam

Tolak Revisi UU KPK, Mahasiswa Bandung Bawa Keranda Hitam

Mochamad Solehudin - detikNews
Selasa, 17 Sep 2019 16:10 WIB
Aksi mahasiswa menolak revisi UU KPK. (Mochamad Solehudin/detikcom)
Bandung - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Poros Revolusi Mahasiswa Bandung Raya menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Jabar. Mereka menuntut dibatalkannya revisi UU KPK.

Pantauan di lapangan, Selasa (17/9/2019), puluhan mahasiswa ini berasal dari 18 universitas. Sebelum menggelar aksi, merekaberkumpul di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat.

Berbagai spanduk beragam tulisan mereka bawa dalam aksi tersebut. Selain itu, mereka membawa satu keranda hitam sebagai simbol berkabung atas upaya pelemahan lembaga antirasuah itu oleh pemerintah dan DPR melalui revisi UU KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator lapangan Ilyas Ali Husni menjelaskan demonstrasi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa atas revisi UU KPK. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk upaya melemahkan peran KPK dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Kita terpaksa turun ke jalan karena ini bentuk solidaritas melihat keresahan terhadap kondisi negara, di mana presiden dan DPR telah gagal menjalankan tugas dan fungsi. Harusnya menjaga masyarakat dan tidak melakukan intervensi kepada KPK," kata Ilyas di sela unjuk rasa.

Ilyas dan kawan-kawan mahasiswa lainnya ingin menyampaikan pesan kepada pemerintah dan DPR. Mereka menolak adanya upaya pelemahan KPK melalui revisi UU KPK.

"Kami dari Poros Mahasiswa Bandung Raya menolak penuh revisi UU KPK," ucapnya.

Selain itu, kata dia, Poros Revolusi Mahasiswa Bandung Raya juga menolak atas terpilihnya pimpinan KPK yang disahkan Komisi III DPR RI.

"Kami di sini menuntut presiden dan DPR mencabut pimpinan KPK terpilih karena ini tergesa-gesa dan adanya pelanggaran kode etik di dalamnya dan kami menolak revisi UU KPK," ujar Ilyas. (mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads