Informasi yang diperoleh, jumlah korban keracunan terus bertambah, yang semula 28 orang menjadi 65 orang. "Warga mulai merasakan gejala sejak Senin malam, berlanjut hingga pagi tadi. Jumlah total hingga saat ini 65 orang," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada detikcom, Selasa (17/9/2019).
Menurut Nasriadi, keracunan bermula saat warga menghadiri hajatan resepsi pernikahan di kediaman IT, yang digelar sejak pagi hingga sore kemarin. Mereka menyantap nasi, mi goreng, dan ayam goreng bumbu serta sambal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi saat ini berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk mengetahui penyebab keracunan massal tersebut. "Sampel sudah dibawa Dinkes. Anggota kita masih membantu tim medis untuk mencari korban lain yang bisa saja belum memeriksakan diri secara medis," ujar Nasriadi.
Dalam kurun waktu sepekan, terjadi dua kasus keracunan massal di wilayah yang berbeda di Kabupaten Sukabumi diduga akibat makanan. Kejadian pertama pada Selasa (10/9/2019). Saat itu Seratusan karyawan pabrik boneka PT Royal Puspita di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah menyantap makanan di warung dekat tempatnya bekerja.
Menyusul pada Kamis (12/9/2019), 170 orang mengalami keracunan. Tercatat dua orang tewas setelah menikmati menu makanan di acara tahlilan. Untuk kasus keracunan ini, Pemkab Sukabumi telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB). (sya/bbn)











































