Aksi keji Adul itu terjadi pada Sabtu (14/9) sore di kawasan Kampung Lebak Jero, Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi.
Adul membacok Iyah tiga kali menggunakan golok. Setelah Iyah meninggal, Adul kemudian membakar jasadnya menggunakan jerami di gubuk tengah sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah menyimpulkan bahwa kebakaran tersebut disengaja dan mengetahui jejak pembunuhan dari bukti yang ada di lokasi, kecurigaan perihal pelaku sejak awal sudah mengerucut pada Adul. Adul sendiri langsung kabur selepas kejadian.
"Berdasarkan alat bukti yang ditemukan di lokasi, kami mencurigai korban dibunuh," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di kantornya Jalan Sudirman, Karangpawitan, Senin (16/9).
Setelah itu, polisi kemudian melacak keberadaan Adul. Adul akhirnya diringkus tim gabungan Resmob dan Polsek Banjarwangi 24 jam selepas aksi pembunuhan tersebut. Adul ditangkap di kawasan Cibiuk saat bekerja di tempat konfeksi.
"Tersangka setelah membunuh kemudian lari ke arah kota. Dia cari kerja dan diterima oleh bos baru. Dia kerja jadi penjahit di konfeksi rumahan," kata Budi.
Kepada polisi, Adul mengakui perbuatannya. Adul mengaku emosional dan sakit hati kepada korban. Pemicunya ternyata hanya gegara hal sepele, yakni uang Rp 15 ribu.
Hal itu bermula saat ibu Adul meminjam uang kepada korban untuk membeli gorengan dua minggu sebelum kejadian.
Namun korban ternyata menyebarkan informasi soal utang ibu Adul kepada tetangga sekampung hingga sampai ke telinga Adul. Hal itulah yang membuat Adul gelap mata membunuh Iyah.
Pemuda yang Bakar Nenek karena Gosip Utang Rp 15 Ribu Dibekuk!:
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini