"Pihak perusahaan sudah membuat laporan. Saat ini kita memintai keterangan saksi-saksi dan mengamankan sejumlah menu yang diduga memicu keracunan. Dugaan sementara pemicu keracunan adalah sayur nangka," kata Kapolsek Parungkuda Kompol Maryono, Selasa (10/9/2019).
Selain fokus pada penyelidikan, polisi berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Sukabumi untuk penanganan para korban. Menjelang petang, mayoritas korban keracunan itu berangsur membaik, bahkan sebagian di antaranya sudah pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dokter RS Alta, Iqbal Rahadyanto, menjelaskan pasien masuk dengan gejala mual serta muntah, nyeri perut, dan BAB secara terus-menerus.
"Kemungkinan besar dari makanan. Setahu saya nggak cuma satu lauk, ya. Pasien memang cukup banyak. Kami beri obat untuk penanganan gejala mual, muntah, diare, dan nyeri perut selain infus," ujar Iqbal.
Di RS Alta, menurut dia, ada 41 karyawan pabrik boneka yang mendapat penanganan, tiga di antaranya mendapat perawatan intensif dan memerlukan penanganan lanjutan.
"Ada tiga pasien yang gejalanya lebih parah. Mungkin harus rawat inap untuk keperluan observasi lanjutan karena dehidrasinya sudah parah," tutur Iqbal. (sya/bbn)