Warga Karawang Ritual Kubur Kepala Kerbau untuk Tolak Bala

Warga Karawang Ritual Kubur Kepala Kerbau untuk Tolak Bala

Luthfiana Awaluddin - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 09:14 WIB
Warga mengarak kepala hewan keliling kampung. Menggunakan gerobak, warga memasang hasil bumi berupa sayuran dan ikan. (Luthfiana Awaluddin/detikcom)
Karawang - Warga Desa Cemarajaya menggelar ritual hajat bumi sebagai cara tolak bala atau menangkal bencana. Mereka mengubur kepala kerbau dan kepala kambing di halaman kantor desa. Sebelum dikubur, dua kepala hewan itu diarak keliling kampung.

"Melalui ritual ini, kami harap segala musibah, termasuk abrasi dan tumpahan minyak, hilang. Ritual ini juga bermaksud untuk mensyukuri segala berkah hasil bumi yang diberikan Tuhan," ucap Dirah (49), pemangku adat Desa Cemarajaya, saat ditemui detikcom seusai ritual, Selasa, 3 September 2019.

Kepala Desa Cemarajaya Yonglim Supardi menuturkan ritual hajat bumi rutin dilakukan tiga tahun sekali. Namun, Yonglim menjelaskan, ritual tahun ini agak spesial. "Karena warga kami banyak yang kena musibah. Ada yang rumahnya hancur, ada yang usahanya terganggu," ujar Yonglim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Karawang Ritual Kubur Kepala Kerbau untuk Tolak BalaWarga mengubur kepala kerbau dan kambing untuk menolak bencana abrasi dan tumpahan minyak mentah. (Luthfiana Awaluddin/detikcom)
Warti (50) misalnya. Warga Dusun Pisangan, Desa Cemarajaya, itu harus kehilangan rumahnya karena dihantam abrasi pada Jumat (30/8) malam. Saat itu gelombang pasang air laut menerjang rumahnya hingga beberapa bagian roboh. Ia pun terpaksa mengungsi ke desa tetangga.

"Kami disediakan rumah kontrakan oleh Pertamina. Semuanya gratis," kata Warti.

Nasib yang sama menimpa Isem (52). Perempuan yang sudah 30 tahun tinggal di Pisangan itu harus pergi dari rumahnya karena abrasi. Petaka bertambah lantaran amukan laut membawa serta tumpahan minyak mentah. Rumah Isem pun kebanjiran minyak saat pagi hari.

"Saya dan suami sepakat pindah karena rumah kami sudah tak nyaman," kata Isem, yang tinggal bersebelahan dengan laut.

Warga Karawang Ritual Kubur Kepala Kerbau untuk Tolak BalaIsem (52) saat meratapi rumahnya yang roboh diterjang gelombang ombak. (Luthfiana Awaluddin/detikcom)
Berdasarkan pendataan terakhir yang dilakukan Pemkab Karawang, sedikitnya 10 ribu warga pesisir Karawang menjadi korban bencana tumpahan minyak mentah dari sumur migas YY- A1 Offshore North West Java (ONWJ) yang bocor. Korban adalah nelayan, pemilik tambak, bakul ikan, juga petani padi.

"Kami mengumpulkan data warga terdampak, termasuk data tentang kerusakan lingkungan dan hutan mangrove," ujar Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri.

Acep menjelaskan penanganan tumpahan minyak bakal dilakukan dalam tiga tahap, yaitu penanggulangan bencana, pemulihan, dan pascapemulihan. Penanggulangan adalah penutupan sumur yang bocor dan pembersihan pantai yang terus dilakukan hingga Oktober mendatang.

Tahap selanjutnya, menurut Acep, pemulihan lingkungan dan pascapemulihan. "Pihak Pertamina sudah menyanggupi hal itu, termasuk memulihkan lahan tambak dan sawah yang mungkin terpengaruh tumpahan minyak," ujar Acep.

Di tempat yang sama, Vice President Relations PHE Ifki Sukarya menuturkan Pertamina bakal mengakomodasi kompensasi uang ganti rugi berdasarkan data valid dan terverifikasi. "Data yang sudah terverifikasi harus by name by address, sehingga proses penyaluran kompensasi lebih mudah dan akurat," ucap Ifki.

Warga Karawang Ritual Kubur Kepala Kerbau untuk Tolak BalaWarga membereskan puing rumah yang terhantam gelombang ombak. (Luthfiana Awaluddin/detikcom)
Saat ini, Pertamina sedang berjibaku menutup sumur YY-A1. Caranya dengan menggali sumur baru. Untuk menyetop semburan minyak, Pertamina menggandeng Boot and Coots, perusahaan asal Houston, Amerika Serikat.

"Terhitung per 3 September, penggalian sumur baru telah mencapai kedalaman 8.250 feet dari target kedalaman 9.000 feet. Artinya, tidak lama lagi ujung pipa sumur baru akan bertemu dengan pipa sumur yang bocor. Kalau kebocoran sudah bisa ditutup, Pertamina akan melakukan tindakan selanjutnya, yakni pemulihan lingkungan," tutur Ifki.
Halaman 2 dari 3
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads