Selamatkan Laut, Indonesia-Korea Gelar Aksi Sapu Bersih Pantai

Selamatkan Laut, Indonesia-Korea Gelar Aksi Sapu Bersih Pantai

Sudirman Wamad - detikNews
Selasa, 03 Sep 2019 16:17 WIB
Aksi bersih-bersih sampah di Cirebon bersama Kemenko Kemaritiman dan Kedubes Korea Selatan. (Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) bersama pemerintah Republik Korea Selatan menggagas kegiatan sapu bersih sampah di pantai Cirebon. Puluhan orang mengikuti aksi bersih pantai itu. Hasilnya, sekitar 900 kilogram sampah dikumpulkan dari kegiatan tersebut.

Plt Sekretaris Kemenko Maritim Agung Kuswandono mengatakan aksi bersih pantai merupakan upaya mendukung Perpres No 83 Tahun 2018 mengenai penanganan sampah laut. Agung menyebut dalam rencana aksi nasional, pemerintah menargetkan mengurangi 70 persen sampah plastik di laut.

"Kita selalu lakukan kegiatan bersih pantai karena banyak pantai kita yang kotor, terkontaminasi sampah plastik," kata Agung seusai kegiatan aksi bersih sampah dalam peringatan satu tahun Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) di Pantai Pelabuhan Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (3/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Agung mengapresiasi pemerintah Republik Korea yang menginisiasi kegiatan sapu bersih sampah plastik di pantai. "Ini luar biasa, orang luar negeri saja antusias ikut membersihkan sampah. Mudah-mudahan ini diteruskan ke teman-teman yang ada di daerah," katanya.

Selamatkan Laut, Indonesia-Korea Gelar Aksi Sapu Bersih PantaiFoto: Sudirman Wamad/detikcom
Menurutnya, saat ini Indonesia berada di urutan kedua di dunia sebagai negara penghasil sampah plastik. Saat musim baratan, sampah plastik yang ada di laut terseret ke pantai-pantai yang ada di Indonesia. Imbasnya, kondisi pantai di Indonesia menjadi kotor.

"Gerakan bersih pantai ini sebagai pemicu. Menurut penelitian, seperti itu. Sekarang kita harus bisa memanfaatkan sampah plastik menjadi energi atau mengganti produk plastik yang biodegradable. Sampah plastik itu baru bisa terurai 100-200 tahun," katanya.

Saat ini, kata Agung, 26 persen ikan di laut Indonesia mengonsumsi mikroplastik. Kondisi demikian membahayakan generasi mendatang. "Kalau tidak salah di Indonesia sekitar 26 persen mikroplastik dikonsumsi ikan di laut. Ini bahaya kalau ikan yang terkontaminasi ini dikonsumsi, maka bisa mempengaruhi kecerdasan anak," kata dia.

"Selama ini belum ada regulasi atau upaya paksa terkait sanksi terhadap pelaku pembuang sampah di laut. Kita masih melakukan pendekatan seperti ini, mungkin ke depan bisa mengarah ke sana," kata Agung.

Selamatkan Laut, Indonesia-Korea Gelar Aksi Sapu Bersih PantaiFoto: Sudirman Wamad/detikcom
Di tempat yang sama, Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia Chang Beom Kim mengatakan gerakan sapu bersih sampah plastik itu merupakan salah satu rangkaian dari agenda Teman Korea Nang Jawa atau teman Korea keliling Pulau Jawa naik bus. Kota yang disinggahi rombongan di antaranya Jakarta, Cirebon, Brebes, Solo, dan Surabaya.


Selain agenda sapu bersih pantai, turut disajikan sejumlah kuliner khas Korea, seperti bibimpap dan tteokbokki. Ia mengatakan, di setiap kota, jajarannya bakal menggelar aksi bersih-bersih pantai dan mengenalkan kuliner Korea Selatan. "Setelah bersih-bersih pantai, kita juga ajak masyarakat menikmati makanan Korea," katanya.

Agenda tersebut merupakan rangkaian peringatan hari jadi yang pertama MTCRC. Lembaga riset yang digagas oleh Kedubes Korea Selatan dengan ITB. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads