Saat ini, siswa kelas 3 SD itu masih terbaring lemas di RSCM. Anak panah yang sempat bersarang menembus perutnya selama satu hari telah berhasil dikeluarkan. Anak panah itu mengoyak usus Ri.
"Dokter menemukan 12 luka di usus cucu saya. Sebagian ada yang dijahit dan terpaksa dipotong," kata Supardi Nugraha, kakek Ri saat dihubungi detikcom via telepon, Senin (2/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supardi menuturkan, keluarga amat menyayangkan insiden ini. Sebab, kata Supardi, latihan panah dilakukan di lapangan sepakbola yang selalu dipenuhi warga. "Cucu saya sering main bola dan mencari kadal di situ," tutur dia.
Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut. Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra belum membuka identitas pelaku. "Terkait insiden ini, kami sudah memeriksa 4 orang yang sedang berlatih panah dan dua warga," kata Nuredy di Mapolres Karawang.
![]() |
"Berdasarkan pemeriksaan awal, kita tidak menemukan niat pelaku untuk mencederai korban," ucap Nuredy.
Muhammad Gunawan (67), Ketua RT RT 5 RW 11, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat menuturkan, sejumlah atlet olahraga panah kerap berlatih di Lapangan Moksen hampir setiap hari. Meski begitu, tak ada pengaman atau penghalang di belakang target.
"Tak ada penghalang di belakang target sasaran panah. Di belakang sasaran, masih lapangan kosong," kata kata Gunawan saat ditemui di rumahnya yang terletak persis di pinggir Lapangan Moksen, Senin (2/9/2019).
Setiap ada latihan panah, kerap terdengar suara anak panah yang menancap sasaran. Kalau sudah begitu, Gunawan pasti melarang cucunya untuk keluar rumah. "Suaranya kencang, karena khawatir, biasanya saya larang cucu dan anak kecil lain keluar rumah, apalagi mendekat," tutur pensiunan itu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini