Aulia berniat keji untuk menghabisi sang suami dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23). Ia pernah mengungkapkan ingin menyantet Pupung dan Dana. Hal itu disampaikan Aulia kepada mantan asisten rumah tangganya (ART) pada Juli 2019. Kepada mantan ART-nya itu, Aulia curhat ingin konsultasi dengan paranormal.
"Jadi Aulia pernah curhat dengan ibu itu (ART) untuk menggunakan paranormal," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (29/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsultasi ke paranormal agar bisa meluluhkan suaminya agar bisa mah menjual rumah, tapi nggak berhasil. Kemudian ke paranormal agar disantet dan sebagainya tapi nggak berhasil," kata Nasriadi.
Rencana soal santet itu urung. Aulia sempat berpikir untuk menembak mati korban. Ia mengontak Rodi, suami mantan pembantunya.
"Aulia mengirimkan uang bertahap sebesar Rp 40 juta, Rp 25 juta, Rp 15 juta dan Rp 10 juta. Uang itu disebut pelaku Rodi untuk membuat senjata api rakitan dan peluru. Setelah ditembak, mayat korban akan dibuang. Namun rencana itu gagal dilakukan karena menurut pelaku terlalu riskan dan mudah terendus petugas," tutur Nasriadi.
Aulia akhirnya mengambil jalan pintas dengan menyewa eksekutor. Aulia menjanjikan bayaran Rp 500 juta.
![]() |
"Tersangka AK (Aulia Kesuma) menyampaikan keinginannya menghabisi nyawa suami dan anak tirinya karena dipicu sakit hati kepada korban," kata Nasriadi.
Keesokan harinya atau pada Jumat 23 Agustus, aksi pembunuhan itu dilaksanakan di rumah korban, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Namun dari empat pembunuh bayaran yang disewa, hanya dua orang yang melakoni. Satu orang berinisial AL disebut kesurupan dan perlu dijaga oleh eksekutor lainnya yaitu RD. Sehingga hanya Sugeng dan Agus yang turun tangan mengeksekusi mati ayah-anak tersebut.
Aulia merencanakan membuat Pupung dan Dana tak berdaya dengan memberikan jus jeruk bercampur bahan kimia. Sewaktu Pupung terkapar, eksekutor membekapnya menggunakan handuk hingga tak bernyawa.
Lalu giliran Dana, waktu itu Sabtu 24 Agustus dini hari. Sama seperti ayahnya, Dana juga meminum jus tersebut.
![]() |
"Karena panik, para pelaku mengikat korban, lalu dipukuli bergantian oleh para pelaku hingga korban dicekik hingga tewas," ucap Nasriadi.
Mayat Pupung dan Dana dikumpulkan di garasi. Untuk menghilangkan jejak pembunuhan, Aulia menyusun skenario yaitu membuat seolah-olah rumahnya kebakaran.
Salah satu eksekutor, merakit obat nyamuk berbentuk spiral yang diujungnya dipasang korek. Kelvin melumuri bagian garasi menggunakan bensin sepeda motor.
Rupanya hanya kamar Dana yang terbakar. Aulia dan Kelvin bergegas membawa dua mayat itu ke Sukabumi, Jawa Barat, Minggu 25 Agustus.
![]() |
Lalu pada Senin 26 Agustus, polisi menangkap Aulia di Jakarta Selatan. Dua eksekutor pun diringkus polisi. Kasus pembunuhan keji ini dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini