"Rencana awal sejak bulan Juli, tersangka AK (Aulia Kesuma) menyampaikan keinginannya menghabisi nyawa suami dan anak tirinya karena dipicu sakit hati kepada korban," kata Nasriadi saat dikonfirmasi detikcom, Kamis(29/8/2019).
Keinginan kuat Aulia itu dipicu tagihan sejumlah utang yang mencapai Rp 200 juta per bulan. Tagihan itu berasal dari utang ke dua bank, yang pertama sebesar Rp 7 miliar. Kemudian yang kedua Rp 2,5 miliar atas nama dia dan suaminya. Terakhir utang kredit mencapai Rp 500 juta, sehingga total utangnya Rp 10 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perencanaan itu kemudian terealisasi satu bulan berikutnya. Pada awal bulan Agustus disusun rencana awal pembunuhan Pupung dan Dana dengan cara ditembak namun hal itu urung dilakukan.
"Rencana pembunuhan awal korban ditembak, AK meminta RD (Rodi, suami dari Karsini. RD saat itu meminta sejumlah uang untuk mencari eksekutor untuk membuat senjata dan peluru, namun rencana itu tidak jadi dilakukan," lanjut Nasriadi.
Rencana berubah. Pada pertengahan Agustus Aulia menelepon Karsini dan Rodi meminta pembunuhan dilakukan dengan cara dibius lalu dibakar. Rodi lalu mengajak tiga temannya Sugeng, Agus dan Alpa.
"Saat itu disepakati keempatnyaberperan sebagai eksekutor. Pada Kamis (22/8/2019) mereka berkumpul di Jakarta dan mulai membahas rencana aksi pembunuhan, perencanaan dilakukan hingga pukul 03.00 WIB pagi pada hari Jumat (23/8/2019), sampai akhirnya terjadi rentetan pembunuhan hingga pembakaran mayat kedua korban," terang Nasriadi.
Selain Aulia, otak pelaku juga menyeret Rodi. "RD terlibat perencanaan sekaligus otak pembunuhan ayah dan anak tersebut," tandasnya.
Punya Utang Rp 10 M Jadi Alasan Istri Bunuh Suami-Anak Tiri:
(sya/ern)