Sebelumnya, jemaah memanjatkan doa di kaki Gunung Tangkuban Perahu. Kemudian, setelah salat Zuhur, jemaah melanjutkan doa di Masjid Jabal Nur, yang berada di bibir kawah.
Prosesi dilanjutkan dengan menyiramkan air zamzam yang telah diberi doa di bibir Kawah Ratu. Terlihat jemaah istisqa' mengangkat tangannya ke arah langit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelola TWA Tangkuban Perahu, Putra Kaban, berharap turunnya hujan bisa menurunkan aktivitas vulkanik sekaligus menyapu abu di lokasi wisata yang dikelolanya.
"Hujan ini adalah buah doa dari jemaah muslim. Kami meminta hujan agar tenang. Erupsi bisa berhenti dan kami pedagang bisa kembali beraktivitas kembali seperti biasa," ujar Kaban seusai ritual.
"Kami memohon ampun, mohon dalam doa agar erupsi bisa dihentikan. Semoga bisa kembali normal kembali," ujar Kaban.
![]() |
"Ketika itu Rasulullah pernah meminta hujan saat terjadi kemarau. Bahkan tangan diangkat tinggi-tinggi sampai bagian ketiak beliau terlihat," ujarnya.
Ia berharap aktivitas wisata di TWA Tangkuban Perahu bisa kembali normal. Pasalnya, ada ribuan pedagang yang mencari rezeki di sana.
"Kita ambil berkahnya saja dari air zamzam itu. Mudah-mudahan Allah mudahkan, pedagang bisa kembali berdagang dan lebih sukses," ujarnya.
Aulia (14), santriwati Ponpes Al Amin, mengatakan baru pertama kali melaksanakan salat istisqa'. "Ya ini baru pertama kali saya lakukan, alhamdulillah doa kami diijabah," katanya.
Salat istisqa' ini juga dibarengi dengan salat hajat atau istigasah yang dilakukan oleh warga dan pedagang di TWA Tangkuban Perahu sejak Minggu (25/8).
PVMBG: Status Gunung Tangkuban Perahu Masih Tinggi:
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini