Lokasi yang berpotensi terdampak ialah Kecamatan Ciater dan Sagalaherang yang berada di Kabupaten Subang. Jaraknya hanya empat hingga lima kilometer dari Kawah Ratu yang terus bergejolak.
Hal ini mendorong Relawan Potensi SAR Pasundan bersama Bharawana Unjani dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang memetakan kawasan rawan bencana (KRB) di dua kecamatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pemasangan papan penunjuk evakuasi dan titik kumpul ini untuk memudahkan warga mengungsi saat terjadi bencana. Tahap pertama pemasangan penunjuk dimulai sejak 21 Agustus lalu.
"Pemasangan papan penunjuk jalur evakuasi baru di dua titik yaitu di Desa Cicenang dan Ciater, ada sekitar 20 papan jalur yang sudah terpasang. Untuk titik kumpul evakuasi yakni di lapangan bola Dawuan dan lapangan parkir barat Ciater," ucapnya.
Pihaknya bersama BPBD berencana menjadikan Desa Ciater sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana). "Warga Ciater diberi pelatihan agar mandiri dalam mitigasi bencana, mulai dari pra bencana, saat bencana, hingga pascabencana. Boleh dibilang, Desa Ciater memiliki satuan SAR sendiri, para orang tuanya bisa diberdayakan membuat dapur umum, dan aparat desa menjadi pusat data warga yang terdampak," tutur Asep. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini