Sebagaimana diketahui, baru-baru ini publik digegerkan dengan kasus pemberian obat vitamin kedaluwarsa kepada ibu hamil yang terjadi di salah satu puskesmas, Jakarta Utara. Polisi mengusut kasus tersebut.
"Obat kedaluwarsa kami harap (di Kota Bandung) tidak ada," kata Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Kota Bandung Herliani Sudardja di Balai Kota Bandung, Kamis (22/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita perhatikan FIFO dan FEFO (first expired first out)," ucap Herliani.
"Sempat ada laporan terkait kadaluarsa. Itu ditemukan oleh pengguna. Kita berikan pembinaan dan awasi si penggunanya dan alhamdulillah tidak ada apa-apa. Belum expired sih, tapi bulan terakhir," ia menambahkan.
Herliani memastikan pihaknya selalu mengawasi demi memastikan obat yang beredar, khususnya di Puskesmas, dalam kondisi baik. Pemusnahan obat rusak dan kedaluwarsa selalu rutin digelar setiap tahunnya.
"Kita selalu melakukan pengawasan dan pelatihan mengenai penggunaan obat rasional. Pemusnahan juga kita lakukan untuk obat rusak," tutur Herliani. (mso/bbn)











































