Tiga orang komplotan pencuri burung mewah itu ditangkap pada Sabtu (17/8/2019) sore di Jalan Guntur, Kecamatan Garut Kota. Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, pengungkapan kasus tersebut bermula dari banyaknya laporan masyarakat yang kehilangan burung mewah.
"Ini berawal dari adanya laporan masyarakat yang kehilangan burung pada Jumat (16/8/2019). Langsung kami bergerak dan pelaku teridentifikasi," ujar Maradona kepada wartawan di kantornya, Senin (19/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Resmob kemudian dikerahkan untuk menangkap para pelaku. Hasilnya, tiga orang spesialis pencuri burung mahal yakni KS alias Uswan (22), DAP (22) dan AAR (23) ditangkap.
Maradona mengatakan, para tersangka melakukan aksinya dengan mengintai burung-burung mewah yang berada di perumahan warga. Mereka beraksi menggunakan mobil agar tidak dicurigai.
"Mereka masuk perumahan mengaku jadi taksi online untuk mengecoh petugas keamanan. Sebelum melakukan aksi, mereka mengintai terlebih dahulu burung-burung yang memiliki nilai jual tinggi. Jika sudah diketahui posisinya, langsung mereka sikat," ucap Maradona.
Foto: Hakim Ghani |
"Setelah diperiksa, mereka mengakui telah mencuri di beberapa lokasi. Ada sekitar 5 TKP," katanya.
Uswan sendiri yang merupakan otak dari pencurian ini terpaksa ditembak polisi di bagian kaki setelah mencoba loncat saat hendak dibawa ke dalam mobil polisi.
"Kita berikan tindakan tegas dan terukur karena berupaya melarikan diri. Ketiga pelaku dan satu penadah sudah diamankan di Polres Garut" kata Maradona.
Aksi pencurian burung mewah ini tengah meresahkan warga perkotaan Garut. Yang terbaru, komplotan Uswan Cs beraksi Jumat (16/8/2019) malam. Seorang warga Perumahan Suci bernama Teguh (37) yang menjadi korban.
Teguh kehilangan tujuh ekor burung jenis muray batu dengan total kerugian seharga Rp 100 juta rupiah.
Tonton video Pedagang Hewan Langka Jaringan Internasional Dibekuk:
(tro/tro)












































Foto: Hakim Ghani