Warga duduk 'ngariung' di atas terpal, sambil menyantap liwet lengkap dengan ikan asin, jengkol, sambal dadak dan lalapan. Agar menambah rasa persaudaraan, nasi liwet disajikan di atas lembaran daun pisang. Tua-muda, pria-wanita semuanya makan bersama-sama dengan lahapnya.
Kerlap-kerlip lampu menambah kemeriahan menyantap liwet massal ini. Lampu berwarna-warni itu dipasang di atas bambu yang dibengkokkan hingga membentuk seperti gerbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kita ambil semangatnya untuk mengumpulkan warga dalam satu momen, awalnya kita mulai dari tahun 2018, ini merupakan tahun yang kedua," ujar Lalan
Menurut dia, sebanyak 550 warga dari 5 RT di RW 12 mengikuti santap liwet massal ini. "Warga sangat antusias, partisipasi mereka tinggi. Hal itu bisa dilihat dari jalanan yang terisi penuh," katanya.
Ia berharap tahun depan, semua RW bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. "Kami berharap bisa menggelar liwetan massal di lapangan desa, mudah-mudahan bisa segera terlaksana," ujar Lalan.
Salah seorang warga, Indri (24), mengatakan acara liwetan massal ini lebih ramai dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Jumlah pesertanya lebih banyak dibandingkan tahun lalu, luar biasa," kata Indri. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini