Seperti diketahui, selepasnya Pangandaran berpisah menjadi kabupaten sendiri, Ciamis tak lagi memiliki destinasi wisata andalan pantai. Sehingga Ciamis tak lagi punya pendapatan dari wisata itu. Sedangkan wisata alam dan wisata budaya sejarah yang ada tak cukup mendongkrak pendapatan.
Sedikitnya ada 5 destinasi wisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Ciamis. Kelimanya adalah obyek wisata Ciung Wanara dari target Rp 60 juta baru tercapai Rp 27.260.000 atau 45,43 persen, objek wisata Astana Gede Kawali dari baru tercapai Rp 9.129.500 atau 65,21 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya pesimis target 100 persen tercapai, sampai Juli saja baru 29,99 persen atau sekitar Rp 358 juta dari total target Rp 1,19 miliar. Harusnya sampai Juli kemarin sudah lebih dari 50 persen," ujar Bendahara Penerimaan Dinas Pariwisata Ciamis Solehan di kantornya, Jumat (16/8/2019).
Sementara itu, Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia mengakui wisata Ciamis masih kurang dari sisi sarana prasarana dan rekreasi. Sangat diperlukan penataan dan memiliki wisata unggulan.
"Dua aspek ini kurang Ciamis. Apalagi lihat kondisi yang ada memang sepertinya sudah saatnya dilakukan penataan dan pembangunan. Saat ini belum bisa membangun dengan konsep ideal, dengan keterbatasan anggaran," ujar Budi.
![]() |
"Mudah-mudahan setelah penataan itu wisata Ciamis bisa meningkat dan pendapatan bisa mencapai target. Kita melihat pimpinan saat ini sudah mulai ke sana, memang tujuannya untuk menumbuhkan perekonomian dari sektor wisata," ucapnya. (tro/tro)