Tiba di RSUD Sayang, Rudy langsung menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hingga saat ini masih ada tiga orang polisi yang mendapat perawatan di rumah sakit tersebut.
"Satu orang dirujuk ke RS Kramat Jati, Jakarta karena terluka bakar 70 persen, sementara dua lagi luka bakar 30 persen hampir 50 persen dan satu lagi terluka di bagian tangannya," kata Rudy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga korban yang saat ini masih mendapat penanganan medis di RSUD Sayang, disebut Rudy akan dibawa ke Bandung.
"Akan saya bawa ke Bandung, yang dua kita konsultasi dulu kemungkinan ke Hasan Sadikin, sementara satu lagi yang luka di tangan parah juga saya bawa ke Sartika Asih," katanya.
Rudy menegaskan, apa yang dilakukan anggotanya dalam pengamanan aksi demo sudah benar. Polisi berusaha memadamkan api yang dinyalakan mahasiswa, aksi bakar ban sendiri saat demo tidak diperbolehkan.
"Sebenarnya kan bakar ban itu tidak boleh, polisi itu berusaha memadamkan. Polisi itu khawatir kena marah (pimpinan), kenapa kok ada ban bisa dibakar, kenapa enggak dilihat sebelumnya. Tapi saya tanya tadi ke Ibu Kapolres, ban itu diambil di jalan," ucapnya.
Rudy juga menjelaskan saat ini personelnya masih melakukan pendalaman terkait pembakaran ban tersebut. "Dalam pemberitahuan demo itu kan tidak ada bakar ban, ketika berusaha dipadamkan terjadi insiden itu. Teman-teman juga kan pasti merekam," ujarnya.
Hingga saat ini sudah ada sebanyak 15 orang mahasiswa yang diamankan terkait peristiwa itu. Terkait apakah aksi pembakaran itu direncanakan, Rudy mengaku masih akan memeriksa saksi-saksi.
"Ada 15 orang di Polres kita amankan, akan kita dalami. Kita akan periksa apakah kejadian ini direncanakan atau tidak. Tunggu ya, nanti kita kabarkan lagi informasinya," ujar dia.
Ada 3 Polisi yang Terbakar Hidup-hidup saat Amankan Demo di Cianjur:
(sya/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini