Salah satunya dilakukan Uus Kusnawan (58), seorang petani jeruk asal Kecamatan Cikajang. Uus mengatakan, harga jeruk Garut sangat rendah di pasaran.
"Harganya sangat rendah. Sebagai petani, kita tidak merasakan keuntungan yang besar meskipun jumlah barang sangat banyak," ujar Uus kepada wartawan di kebun jeruk miliknya, Jumat (9/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uus mengatakan jeruk Garut saat ini hanya dihargai Rp 5 ribu per kilogramnya oleh pengepul. Kalau pun langsung dijual ke para pedagang, harganya hanya Rp 6 ribu per kilogram.
"Contohnya ketika kita panen hasilnya 1 ton, dengan barang sebanyak itu kita hanya dihargai Rp 5 ribu per kilogram," katanya.
Petani jeruk, kata Uus, saat ini hanya mengambil keuntungan berlipat dari jeruk Garut dengan kualitas super. Satu kilogram jeruk Garut dengan kualitas super bisa dihargai Rp 11 ribu.
"Tapi yang jadi masalah jeruk dengan kualitas super itu hanya 10 persen jumlahnya dari total jeruk yang dipanen. Makanya keuntungan tetap saja tipis," ucap Uus.
![]() |
"Dengan cara ini, Alhamdulillah keuntungannya lebih baik. Karena saya tidak mengeluarkan biaya panen karena wisatawan langsung yang memetiknya," kata Uus. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini