Tim kesehatan yang berasal dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sudah bergerak beberapa pekan lalu. Mereka terbagi dalam empat wilayah.
Kepala DKPP Jabar Kepala DKPP Jabar Koesmayadi Tatang Padmadinata mengatakan laporan sementara masih ditemukan hewan kurban belum cukup umur diperjualbelikan. Pedagang diminta tidak menjualnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan akan meningkatkan sosialisasi lagi kepada para pedagang mengenai kriteria hewan kurban. Sehingga, sambung dia, tahun depan tidak ditemukan lagi hewan kurban yang belum cukup umur. Selain itu, hewan kurban sudah ganti gigi seri depan dan bawah.
"Kita melalui tenaga medis kasih tahu kepada pedagang bahwa hewan kurban harus yang sudah ganti gigi, walaupun baru sepasang boleh. Domba usianya setahun, sapi dua tahun. Lihat giginya," ucap Koesmayadi.
Selain itu, menurut dia, petugas menemukan sejumlah hewan kurban yang sakit mata. Pihaknya menduga sakit mata itu akibat terkena angin saat diangkut menggunakan kendaraan terbuka.
"Paling-paling sakit mata saat diangkut kena angin. Nah itu dikasih salep, sembuh. Nggak sakit parah," ia menjelaskan.
Dalam proses pemeriksaan juga sempat terjadi insiden kecil di Indramayu. Seorang dokter hewan luka ringan karena diseruduk seekor sapi.
"Ada masalah di Indramayu, dokter hewan diseruduk sapi sampe masuk rumah sakit, lukanya nggak parah," ujar Koesmayadi.
Sekadar diketahui, kebutuhan hewan kurban berupa kambing, domba, kerbau dan sapi pada Idul Adha tahun ini mencapai 275 ribu ekor. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah mendatangkan dari Jatim dan Jateng. (mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini