Herdiat menyarankan warga dan DKM pengelola kurban menggunakan kemasan atau wadah yang ramah lingkungan. Lebih bagus menggunakan wadah yang berasal dari alam, seperti daun jati atau daun waru.
"Bisa memakai daun jati dan daun waru, atau yang lainnya yang ramah lingkungan," ujar Herdiat saat ditemui di pendapa Kabupaten Ciamis, Kamis (8/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya, Herdiat menyebut di dalam kantong kresek berwarna diduga ada zat karsinogen yang bisa memicu penyakit kanker. Sampah plastik atau kresek juga membutuhkan ratusan tahun supaya dapat terurai.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis Otong Bustomi menambahkan pihaknya mengimbau agar DKM dan panitia kurban tidak menggunakan plastik berwarna untuk membungkus daging kurban. Guna mencegah reaksi kimia dari kantong kresek berwarna yang dapat mengkontaminasi daging.
"Jangan pakai plastik berwarna, terutama warna hitam. Lebih baik dan sehat menggunakan daun pisang, daun jati. Atau dibungkus pipiti (wadah dari anyaman bambu)," ujar Otong.
Otong mengatakan, bila tak ada daun atau pipiti untuk membungkus daging, bisa menggunakan plastik bening atau transparan. "Ini untuk antisipasi, menjamin daging kurban yang sehat dan aman dikonsumsi," ujarnya.
Tonton Video Anies Imbau Pembagian Daging Kurban Tanpa Kantong Plastik:
(tro/tro)











































