Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya menjelaskan suhu dingin yang terjadi saat ini merupakan sesuatu yang wajar. Pasalnya, kata dia, Agustus ini merupakan puncak musim kemarau.
"Jadi Agustus ini puncak musim kemarau. Saat puncak seperti ini, cuaca cerah, pertumbuhan awan hujan sangat sedikit," katanya saat ditemui di kantor BMKG Bandung, Jalan Cemara, Kota Bandung, Rabu (7/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makin tinggi suatu tempat, suhu udara makin dingin. Tadi pagi di Lembang tercatat 12,8 derajat Celsius. Ini lebih dingin dibanding biasanya," kata dia.
Tony menyebutkan salah satu penyebab suhu udara lebih dingin dibanding biasanya adalah minimnya pertumbuhan awan hujan. Padahal awan berfungsi sebagai pelindung layaknya selimut.
Selain itu, faktor lainnya, karakter angin saat puncak musim kemarau seperti sekarang ini berembus dari arah tenggara atau Australia. Di wilayah tersebut saat ini sedang memasuki musim dingin.
"Sehingga karakter anginnya dingin dan kering," ucapnya.
Dia mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kondisi kesehatan. Selain itu, selalu menggunakan pelindung saat melakukan aktivitas dan memakan makanan yang bergizi.
"Perbedaan suhu yang cukup beragam berpengaruh pada tubuh kita. Karena itu, di puncak musim kemarau, selalu jaga kondisi kesehatan," ujarnya.
Musim Kemarau Perparah Badai Pasir di Gunung Bromo:
(mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini