"Alhamdulillah, kita (bermusyawarah) pihak korban. Pihak korban sudah mengikhlaskan dan menerima kejadian ini sebagai suatu musibah yang tidak bisa dihalangi. Kita sudah islah dan memberikan santunan kepada pihak korban," kata Kepala Sekolah PGRA Al-Haq Margahayu Neni Rohaeni di Yayasan Al-Haq Margahayu, Kamis (1/8/2019).
Neni mengatakan kejadian yang menimpa korban murni kecelakaan. "Iya kecelakaan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak sekolah meminta maaf dan kepada pihak keluarga dan masyarakat atas kejadian ini.
"Kami selaku pihak sekolah mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga terutama dan semua masyarakat atas kejadian ini. Mudah-mudahan pihak keluarga diberi ketabahan, kami juga saat ini masih dalam suasana berduka," jelasnya.
![]() |
Pantauan detikcom, gerbang otomatis itu dipasang di kawasan MI dan MTS Yayasan Al-Haq. Gerbang itu beroperasi dengan cara memijit tombol, ada tiga tombol untuk mengoperasikan gerbang otomatis, warna hijau, merah dan kuning.
Tombol itu dipasang di balik tembok Ruangan Tata Usaha, tombol tersebut memiliki fungsi di antaranya hijau membuka, merah menutup dan kuning menghentikan.
Sebetulnya, di antara gerbang itu ada dua sensor dipasang. Sensor itu berfungsi otomatis bila ada orang di tengah-tengah gerbang, meski pun gerbang akan ditutup ketika ada orang melintas, otomatis gerbang tidak akan menutup.
Sensor itu memiliki tinggi sekitar paha orang dewasa, pada saat kejadian tubuh korban diduga tidak tersensor atau lebih rendah dari sensor yang dipasang sehingga gerbang menutup secara otomatis. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini