Korpaskhas Bangun Jembatan Reyot Penghubung Warga Dua Kecamatan di Garut

Garut - Anggota TNI Angkatan Udara dari Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) memperbaiki jembatan reyot menjadi jembatan layak pakai bagi warga perkampungan di Garut. Jembatan tersebut memangkas jarak tempuh warga di dua kecamatan berbeda.

Rabu (31/7/2019) ini, jembatan yang terletak di Desa Cibatu Kaler, Kecamatan Cibatu, Garut, itu diresmikan langsung oleh Komandan Korpaskhas TNI AU Marsekal Muda Eris Widodo.

"TNI akan membantu program pemerintah dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Salah satunya adalah dalam bentuk ini yang kita bangun, jembatan perintis," ujar Eris kepada wartawan di lokasi, Rabu.

Komandan pasukan Baret Jingga itu mengatakan, TNI bekerja sama dengan komunitas Vertical Rescue Indonesia dalam membangun jembatan yang memiliki panjang sekitar 50 meter tersebut.

Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk mengerjakan jembatan yang menghubungkan warga di Kecamatan Cibatu dan Kecamatan Cibiuk tersebut.

"Jembatan ini kami harap bisa mempermudah akses bagi masyarakat," katanya.

Foto: Hakim Ghani

Jembatan di kawasan Cibatu Kaler ini merupakan jembatan ke-15 yang dibuat anggota TNI bersama Vertical Rescue Indonesia di wilayah Kabupaten Garut. Korpaskhas akan membangun seribu jembatan gantung bagi warga di tanah air.

"Korpaskhas bekerja sama dengan Vertical Rescue Indonesia merencanakan untuk membangun seribu jembatan perintis gantung di seluruh Indonesia. Sampai saat ini, ada 76 jembatan yang sudah di bangun. Untuk di Garut, ini yang ke-15," ucap Eris.

Eris berharap dengan adanya jembatan tersebut dapat memangkas waktu perjalanan masyarakat di dua kecamatan tersebut.

"Tentunya TNI tidak lepas dari rakyat. Kemanunggalan TNI dengan rakyat sangat diperlukan. Ekspektasi kita tidak ada batas untuk menyatukan TNI dengan rakyat," pungkas Eris.

Foto: Hakim Ghani

Jembatan Cibatu Kaler sendiri sebelumnya dalam kondisi rusak dan membahayakan untuk dilalui. Kades Cibiuk Kaler Engis Erawan mengatakan, jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga di desanya yang hendak menuju kawasan Cibiuk.

"Kami sangat menyambut baik dan berterimakasih kepada TNI. Ini sebelumnya sangat tidak layak dan tidak aman untuk dilintasi terutama oleh anak-anak yang sering menggunakannya," ujar Engis kepada wartawan di tempat yang sama.

(ern/ern)