Bangkai macan tutul itu ditemukan pada Sabtu (27/7) kemarin sekitar pukul 7.10 WIB di kawasan kebun kopi yang berada di Lokasi Perhutani Petak 24 C RPH Logawa, BKPH Banjaran, KPH Bandung Selatan, Gunung Malabar, Pangalengan.
Petugas Fungsional Pengendalian Ekosistem Hutan BBKSDA Jabar Toni Setiana mengatakan, bangkai macan tutul itu sudah dibawa ke Kebun Binatang Bandung untuk dilakukan nekropsi. Ia belum dapat menjelaskan, penyebab kematian macan tutul itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toni menuturkan, dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di bangkai macan tutul itu.
"Tidak ada bekas penganiayaan, ini (mati) alami. Dugaan sementara karena virus atau bakteri," ujarnya.
Saat disinggung apakah macan tutul itu mati karena minum air yang telah terkontaminasi pestisida sayuran, Toni belum dapat memberi komentar.
"Harus cek lab untuk memastikan itu, kita sudah siapkan untuk cek lab," kata Toni.
Tonton juga video Miris! Warga Kuliti Macan Dahan yang Dilindungi:
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini