Pantauan di Pos Pemantauan Tangkuban Perahu, Sabtu (27/7/2019) pukul 09.25 WIB, aktivitas yang terekam seismograf terlihat mengalami penurunan dari semalam. "Ini masih terekam tremor (getaran) terus menerus tapi intensitasnya lebih menurun. Semalam itu 15-30 milimeter, sekarang 1,5-2 milimeter," ujar Pengamat Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendri Deratama.
Kondisi pemantauan terbaru itu, ujar Hendri, lebih dekat. Jarak radius manusia dengan kawah aktif Gunung Tangkuban Perahu itu 500 meter. Berbeda jauh dari pemantauan semalam, yang mencapai 2 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019) sekitar pukul 15.48 WIB. Terjadi letupan di Kawah Ratu yang menyebabkan terjadinya keluarnya material erupsi.
Pengelola TWA Tangkuban Perahu, Putra Kaban, memohon maaf atas ditutupnya wisata primadona di Bandung Utara itu. Ia belum bisa memastikan kapan objek wisata ini kembali dibuka.
"Ini memang karakter dari gunung level satu, normal. Kalau dibuka lagi, nanti kita pelan-pelan saja sampai Jayagiri dulu, kita ikuti rekomendasi dari PVMBG," kata Kaban. (bbn/bbn)