Sambangi Siswa MAN 1 Sukabumi, Kapolda Jabar: Mereka Antiradikalisme

ADVERTISEMENT

Sambangi Siswa MAN 1 Sukabumi, Kapolda Jabar: Mereka Antiradikalisme

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 25 Jul 2019 19:47 WIB
Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi melakukan kunjungan di MAN 1 Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi - Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi melakukan kunjungan kerja ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/7/2019). Di sekolah yang sempat geger pengibaran bendera tauhid itu Rudy hadir untuk memberikan semangat dan motivasi kepada para pelajar dan membagikan pengalamannya selama bertugas di kepolisian.

"Saya ke tempat ini adalah takdirnya Allah, ini sekolah-sekolah hebat. MAN ini adalah juara buat saya, saya ada di belakang anak-anak ini dan saya tahu mereka anti radikalisme. Kita harus sama-sama menjaga karena ini aset untuk bangsa dan negara ini," kata Rudy.


Sebelumnya, Rudy sempat menceritakan pengalamannya sebagai Kapolres Poso di tengah keadaan yang cukup rawan karena adanya terorisme.

"Saya haqul yakin anak-anak ku ini masih terjaga, 30 tahun lebih dinas itu saya sudah ke mana-mana. Sudah ke Papua jadi komandan Batalion Brimob di sana, pernah juga Ambon, pernah jadi Kapolres ke Poso kemudian jadi Kapolda di sana. Daerah rawan di sana itu," kata Rudy kepada ratusan pelajar.

"Kalian mesti bersyukur bisa sekolah dengan keadaan tenang, keadaan aman. Kalau di tempat saya dulu anak-anak mau sekolah terpaksa libur gara-gara ada bom, mau berangkat sekolah tiba-tiba ada rusuh-rusuh ribut, ketenangan itu tidak ada semuanya dihantui ketakutan," ucapnya.


Rudy juga menceritakan beragam konflik berlatar belakang agama di tempatnya bertugas dulu.

"Kami sebagai polisi harus menangani banyak kejadian kekerasan berlatar agama, harus melakukan pengungkapan. Hal seperti itu tidak bisa dibiarkan karena mencemarkan agama Islam, tidak ada ajaran Islam seperti itu. Islam itu rahmatan lil alamin," ucap Rudy.

Sambangi Siswa MAN 1 Sukabumi, Kapolda Jabar: Mereka AntiradikalismeFoto: Syahdan Alamsyah
Dalam sesi tanya jawab, seorang siswi bernama Silva kelas XII IPS 6 tiba-tiba meminta Rudy kembali menceritakan pengalamannya berikut kiat-kiat menjaga toleransi.

"Bapak ini adalah bagian dari sejarah konflik Poso, saya sangat bangga berhadapan dengan bapak. Saya ingin tanyakan bapak adalah saksi sejarah konflik tersebut, Indonesia adalah negeri multi kultural, bagaimana kita-kiat atau tips untuk lebih merekatkan bangsa Indonesia karena bangsa ini menjunjung tinggi toleransi, bagaimana caranya menjaga itu?" tanya Silvi disambut tepuk tangan riuh teman-temannya.

Mendengar pertanyaan itu pria yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini mengaku awalnya enggan menceritakan lebih jauh soal pengalamannya. Namun karena ditanya, akhirnya dia kembali menceritakan lebih detil berikut pentingnya toleransi bagi Indonesia.

"Negeri ini adalah bangsa yang sangat toleran, tidak ada di manapun negeri seperti di Indonesia ini. Di mana-mana ada mesjid, di mana-mana ada gereja, orang bebas untuk menjalankan ibadahnya. Negeri ini negeri toleran jangan mau mendengar hoaks bahwa kita tidak toleran apalagi Islam tidak toleran, orang Islam itu paling toleran," ujar Rudy. (sya/tro)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT