Amelia yang Tewas di Tepi Sawah Sukabumi Dikenal Berprestasi

Amelia yang Tewas di Tepi Sawah Sukabumi Dikenal Berprestasi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 23 Jul 2019 14:36 WIB
Amelia Ulfah Supandi (tengah) bersama kedua orang tuanya. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Cianjur - Duka menyelimuti keluarga Amelia Ulfah Supandi (22). Jasad Amelia sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum yang berlokasi tidak jauh dari rumah orang tuanya, Selasa (23/7/2019) pagi.

Banyak warga, teman dan kerabat yang melayat. Mereka tidak percaya wanita lulusan D3 IPB itu tewas dengan kondisi mengenaskan di tepi sawah, kawasan Cibereum, Sukabumi, Jawa Barat. Amelia ialah putri sulung dari pasangan Endang Supandi (52) dan Masriah (40).

"Saat pemakaman tadi datang teman dan gurunya selama di sekolah. Mungkin karena dia dikenal dengan prestasi sehingga banyak yang melayat ke rumah dan ikut dalam pemakaman," ujar Endang kepada detikcom di rumah duka, Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Endang menjelaskan putrinya itu merupakan siswi berprestasi sejak menempuh MAN Cianjur. Peringkat di kelas sudah pasti diraih setiap tahunnya, bahkan banyak piagam penghargaan yang Amel raih.

Hal itu pula yang membuat Amelia masuk IPB tanpa tes atau melalui jalur undangan. Dia pun lulus D3 IPB dengan lancar. "Dia ambil jurusan pertanian, tapi lebih ke Teknologi Industri Benih (TIB). Itu sudah jadi pilihannya sejak kelas 3 di MAN Cianjur," tuturnya.

Sosok Amelia yang Tewas di Sukabumi Dikenal Beprestasi Endang Supandi memperlihatkan foto Amelia Ulfah Supandi (tengah). (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Selepas D3, Amelia berencana melanjutkan kuliah S1 di Universitas Djuanda Bogor (keterangan sebelumnya melanjutkan ke IPB) dengan jurusan yang sama.

"Kemarin ke Bogor itu untuk daftar ke Universitas Juanda. Sambil nunggu pendaftaran, dia bekerja di industri sepatu di Cianjur. Tapi ternyata setelah berangkat ke Bogor, dia ditemukan meninggal dunia di Sukabumi," tutur Supendi.


Keluarga mengaku mendapat kabar dari Amel menjelang Maghrib. Saat itu dia mengaku dalam perjalanan dari Ciawi dan berlanjut naik angkutan umum ke Cianjur.

"Setelah itu tidak ada komunikasi lagi, bahkan sampai subuh pun tidak ada balasan. Tapi sempat balas ke teman sewaktu kos di Bogor, ketika ditanya sudah sampai mana, Amel jawab sebentar lagi sampai," ujar Endang.

Dari kebiasaan sebelumnya saat menempuh D3 di IPB, Amel berangkat dari Bogor sekitar pukul 19.00 WIB atau pukul 20.00 WIB. Dia akan tiba di Cianjur pada pukul 22.00 WIB. Kemudian Amel akan menghubungi keluarga untuk dijemput di halte bus kawasan Pasar Muka atau Asten.

"Seharusnya kalau jam segitu membalas ke temannya, berarti sudah dekat. Paling dari Cugenang atau sudah hampir tiba Asten. Tapi ternyata setelah itu tidak ada kabar, dan akhirnya ditemukan meninggal di Sukabumi," tutur Endang


Zulkarnain Diciduk Polisi Usai Culik dan Perkosa Siswi SMA:

[Gambas:Video 20detik]



(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads