"Hasil medis sudah menjelaskan ibu tersebut mengalami sindrom pasca melahirkan atau baby blues, peristiwa itu dilakukan di luar kontrol. Apalagi polisi juga sudah menyadari ada sindrom itu, saya pikir alhamdulillah bisa dimediasi dan suaminya menyadari kemudian memaafkan istrinya alhamdulillah," kata Yani Marwan, ketua P2TP2A Sukabumi kepada detikcom, Selasa (16/7/2019).
Yani menjelaskan baby blues saat ini masih terdengar asing di masyarakat, P2TP2A akan melakukan pembelajaran kepada kaum ibu dan masyarakat Sukabumi terkait sindrom tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yani, kasus baby blues yang terjadi di Sukabumi adalah sesuatu yang langka. Pemahaman agama yang kuat juga akan mengurangi efek timbulnya baby blues selain dukungan dari suami, keluarga dan lingkungan.
"Baby blues yang terjadi pada ibu itu mungkin bisa dipicu karena faktor kondisi ekonomi, kemudian ketidakmengertian suami yang harusnya memahami istri yang lelah pasca melalui sakitnya prosesi melahirkan. Saya rasa harus adanya edukasi berkelanjutan, pemenuhan gizi sang ibu juga tidak kalah penting ya," ucapnya.
P2TP2A akan melakukan pendampingan bersama Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP2A) terhadap Aminah dengan berkoordinasi dengan kepolisian. "Siap pendampingan, kita akan sama-sama mengawal dan mengambil pelajaran atas peristiwa ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujar Yani.
(sya/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini