"Berbeda dengan pengamatan gerhana matahari yang membutuhkan filter, kalau gerhana bulan bisa diamati dan relatif aman untuk diamati mata telanjang," ujar Peneliti Observatorium Bosscha Yatny Yulianti saat dihubungi detikcom, Selasa (16/7/2019).
Gerhana bulan sebagian bisa diamati di Amerika Selatan sampai ke Asia, termasuk Indonesia. Namun waktu pengamatannya berbeda-beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat yang ingin mengamati harus agak bersabar, karena tahapan gerhana ini agak panjang, mulai dari gerhana masuk ke area penumbra, jadi bayangannya masih tipis," katanya.
Waktu terbaik untuk melihat gerhana diperkirakan sekitar pukul 03.00 dini hari. Ketika itu bayangan bumi mulai terlihat 'menggigit' piringan bulan.
"Biasanya orang enggak ngeh karena perubahannya tidak begitu kentara. Baru ketika masuk umbra itu kelihatan ada sedikit tertutup, ketika porsinya sudah cukup besar kita bisa melihat secara jelas," katanya.
Fenomena ini bukanlah fenomena yang langka. Sebab setiap tahun ada musim gerhana. Namun bagi umat muslim ada salat gerhana.
"Masyarakat bisa salat pada puncaknya atau sebelum puncak sekitar pukul tiga dini hari, untuk wilayah tengah tinggal ditambah satu jam, untuk wilayah timur ditambah satu jam lagi," katanya.
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini