Penambahan pasokan itu lantaran petani di wilayah tersebut banyak yang mengalihfungsikan gas elpiji 3 kg untuk bahan bakar pompa air saat musim kemarau seperti sekarang ini.
Sales Executive LPG Rayon X PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Jawa Barat-DIY Hamdani tak menampik pengalihfungsian gas elipiji tersebut mengakibatkan terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di masyarakat. Hingga saat ini belum ada regulasi terkat alih fungsi gas elipiji bersubsidi untuk bahan bakar pompa air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamdani mengatakan solusi untuk menangani kelangkaan elpiji bersubsidi karena penggunaannya dialihfungsikan adalah dengan menambah pasokan. Pertamina mengaku telah menggelentorkan 32 ribu tabung gas elpiji 3 kilogram untuk menangani kelangkaan gas yang ada di masyarakat.
"Penambahannya 100 persen dari stok reguler. Total penambahannya itu ada 32 ribu tabung, ini disalurkan selama empat hari di Ciayumajkuning. Penyaluran untuk stok reguler tetap jalan," kata Hamdani.
Lebih lanjut, Hamdani menerangkan penyaluran elpiji untuk kebutuhan bahan bakar pompa air sejatinya bisa dilakukan jika sudah regulasinya. Salahsatu contohnya adalah regulasi tentang konversi bahan bakar untuk perahu nelayan.
"Konversi bahan bakar gas untuk nelayan itu kan sudah diatur oleh kementerian terkait. Sehinga masuk dalam hitungan pasokan di kami (Pertamina). Itu kewenangan kementerian terkait regulasi, tugas kami adalah penyaluran saja disesuaikan dengan regulasi dan kebutuhan," ucapnya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini