Kosim lahir pada 20 April 1927, sedangkan Irah lahir pada 5 Februari 1927. Pasangan yang telah dikarunia 3 anak, 3 cucu dan 3 buyut ini rencananya akan berangkat pada 23 Juli 2019 mendatang.
Ditemui di kediamannya, A Kosim dan Irah kondisinya masih terlihat bugar meskipun usianya nyaris menginjak 100 tahun. Sehari-hari, Kosim bekerja menggarap ladang padi dan jagung miliknya, tampilannya sederhana. Terlihat percikan lumpur memenuhi lengan dan bajunya. Bicaranya pun masih lugas, meski formasi giginya tak lengkap lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru didaftarkan haji pada 2012 lalu setelah uangnya terkumpul, awalnya istri saya dulu yang dipanggil (berangkat haji tahun 2018), tapi karena ingin bareng, akhirnya menunggu satu tahun lagi," kata Kosim saat ditemui di rumahnya, Selasa (9/7/2019).
![]() |
Untuk mendaftar haji, keduanya telah menabung selama kurang lebih 40 tahun. Uang itu didapatkan dari hasil menjual hasil ladang yang tak seberapa.
"Kadang sehari menabung Rp 5 ribu-10 ribu, terus begitu bersama istri, hingga akhirnya alhamdulillah bisa melunasi biaya haji," katanya.
Serangkaian persiapan pun telah dilakukan, seperti mengikuti bimbingan di KBIH Batujajar. "Insyaallah, semoga disehatkan dan dikuatkan di sana. Nanti saat melakukan tawaf asal jangan jauh dari pembimbing kelompok," kata Irah.
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini