BPBD Ciamis telah menerima laporan dan permohonan bantuan air bersih dari 2 dusun di Desa Neglasari dan 3 dusun di Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican. Pihak BPBD telah melakukan pemantauan dan langsung melakukan distribusi air. Sampai Senin (8/7/2019), sebanyak 20 ribu liter atau 4 tangki air telah disalurkan di 5 dusun.
Kabid Darlog BPBD Ciamis Ani Supiani menuturkan warga terdampak kekeringan di Desa Neglasari sekitar 195 kepala keluarga (KK). Sedangkan di Desa Sukajaya warga terdampak sekitar 456 KK yang terdiri dari Dusun Mangunjaya, Sukamaju dan Kedungbangkong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sedangkan untuk keperluan MCK warga harus mengambil dari Sungai Ciseel yang jaraknya sekitar 3 kilometer. Beberapa di antaranya meminta air dari tetangga yang sumurnya masih mengeluarkan air.
"Kami baru menyalurkan bantuan air bersih di Kecamatan Pamarican, di lima dusun, dua desa sebanyak 20 ribu liter atau 4 tangki. Kondisinya di sana memang sumur warga mulai mengering," ujar Ani di BPBD Ciamis.
![]() |
Ani menyebut kendala yang dihadapi saat distribusi air, beberapa titik tak terjangkau mobil tangki karena kondisi jalan yang sempit. Sehingga warga yang harus menjemput ke bawah titik jalan kampung.
"Untuk sementara baru 1 kecamatan yang mengalami kekeringan. Beberapa wilayah sudah dikonfirmasi berdasarkan data tahun 2018 lalu, tapi kondisinya masih belum mengalami kekurangan air bersih," ucapnya.
Di musim kemarau ini, BPBD mengimbau kepada warga untuk menghemat air terutama untuk minum dan memasak. Sedangkan untuk MCK warga bisa mengusahakannya dengan mencari sumber air terdekat.
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini