Anggota Sioux Indonesia Wilayah Jabar Herdy Taipan berbagi tips untuk menangani korban gigitan ular berbisa. Langkah pertama yang perlu diketahui pastikan jenis ular yang menggigit, apa benar ular berbisa atau bukan.
Kemudian bila sudah diketahui, lakukan langkah imobilisasi atau mengurangi gerakan pada korban. Imobilisasi bisa dilakukan dengan memasang alat atau penyangga pada tangan di area gigitan agar korban tidak banyak bergerak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengeluarkan racun, dia tidak menyarankan dilakukan penyayatan. Apalagi sampai menghisap karena khawatir bisa berdampak terhadap penyebaran bisa atau racunnya. "Karena kita tidak tahu kalau mulut kita ada yang luka. Jadi jangan dihisap," ucapnya.
Proses evakuasi korban juga harus dilakukan secara hati-hati. Saat akan diangkat ke dalam mobil, korban diusahakan tidak banyak bergerak. Posisi badan korban diusahakan dalam keadaan menyamping dengan posisi area yang tergigit berada di bawah.
"Posisi kaki menekuk, kita juga terus melakukan obeservasi terus menerus karena takut muntah dan muntahnya bisa ke luar tidak mengganggu pernapasan," ucapnya.
Foto: Mochamad Solehudin/detikcom |
Dalam perjalanan atau selama penanganan, korban gigitan ular berbisa harus terus diupayakan dalam keadaan sadar. "Jangan tertidur karena bisa gagal jantung," ujarnya.
Sementara itu, anggota Yayasa Sioux Indonesia lainnya Albiansyah memberikan sedikit tips dalam menangani ular jenis piton. Pertama saat mendapat serangan ular jenis piton atau raksasa lainnya diupayakan agar tangan tidak terbelit dua-duanya.
"Tujuanya satu tangan untuk mengamankan leher. Terus dua kaki juga jangan terbelit. Upayakan tenang dan tahan belitan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menghadapi ular terutama yang berukuran besar. Karena menurutnya satu orang dewasa terlatih sekalipun hanya bisa menangani ular piton maksimal sepanjang 3 meter.
"Kalau ukurannya lebih dari itu harus lebih dari dua orang," ujarnya.
Simak Juga 'Kesaksian Warga Bandung Korban Dililit Ular Sanca':
(mso/tro)












































Foto: Mochamad Solehudin/detikcom