Gandrung Battle Royale, Remaja Kerubuti Stan TNI di Sukabumi

Sukabumi - Gandrung permainan mobile dengan genre battle royale membuat para gamer di seluruh dunia penasaran dengan bentuk dan jenis senjata yang ada dalam permainan tersebut. Hal serupa juga dirasakan para remaja Sukabumi yang memainkan game semacam PUBG dan Free Fire itu.

Keberadaan stan Batalyon Infanteri 310/Kidang Kencana di arena 'Festival Aya-aya Wae Kota Sukabumi' menjawab rasa penasaran mereka. Senjata jenis SPR AW paling laris diburu untuk berswafoto, senjata sniper atau senapan runduk dengan 10 magasin itu bebas untuk dijadikan properti swafoto pengunjung.

"Game itu banyak membuat pengunjung penasaran karena ingin melihat langsung senjata-senjata yang ada di dalam game tersebut. Contohnya SPR AW, senjata sniper Arctic Warfare yang memang mendekati bentuk dan jenisnya dengan senjata jenis AWM di game PUBG," kata Serka M Ivan Falaqi, anggota Yonif 310, kepada detikcom, Sabtu (6/7/2019).

Foto: Syahdan Alamsyah

Menurut Ivan, permainan online yang saat ini digandrungi berbagai kalangan dengan segala usia itu dalam sisi positif berhasil menumbuhkan kecintaan terhadap dunia kedirgantaraan. Tidak hanya dijadikan swafoto, tidak sedikit anak-anak dan warga ingin dibuatkan samar wajah.

"Dari kemarin ada saja anak-anak yang ingin dibuatkan samar wajah, lalu berfoto dengan baju penyamaran penembak runduk atau yang dalam game dikenal dengan sebutan ghillie suit," jelasnya.

Sejumlah anggota Yonif bergantian menjelaskan satu persatu senjata yang dipamerkan di acara tersebut. Kegiatan 'Festival Aya-aya Wae' merupakan inisiasi Polres Sukabumi Kota, acara tersebut menampilkan berbagai stan mulai dari komunitas, lembaga pemerintahan hingga pegiat otomotif.

Festival ini rangkaian acara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara. Kegiatan berlangsung di Jalan RE Martadinata, Kota Sukabumi, pada 5-6 Juli 2019.


(sya/bbn)