Untuk memenuhi kebutuhan air harian, mereka mengandalkan sumur darurat. Sumur - sumur itu digali di sungai yang telah mengering. "Sudah dua bulan sulit air di sini. Setiap kemarau memang selalu seperti ini," kata Sarkowi (67) saat ditemui detik di Sungai Cirinjing, Jumat (5/7/2019).
Pantauan detikcom, terdapat belasan sumur darurat di sepanjang sungai Cirinjing. Sejak dua bulan lalu, setiap pagi dan sore warga mengambil air, mengangkutnya menggunakan ember dan membawa ke rumah masing-masing. "Kalau harus beli, upah saya habis untuk air. Soalnya harga air lumayan, tiga ribu rupiah satu jeriken," kata Sarkowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga lain yang terpantau mengambil air dari sungai darurat adalah Arman (63). Setiap hari, ia harus naik turun bukit untuk mengambil air dari sumur darurat. Rumahnya yang terletak di atas bukit membuat ia harus berkeringat untuk sekedar mandi. "Sehari bisa mengambil tujuh ember. Lumayan capek sih," kata kakek empat cucu ini.
Bagi Arman, sumur di sungai kering itu jadi penyelamat dan bisa memenuhi kebutuhan MCK keluarganya, kebutuhan minum 30 ekor ayam dan 6 anjing miliknya. "Sayangnya air di sumur tidak bisa diambil terus. Lama-lama sumur juga bisa kering," tutur Arman.
Foto: Luthfiana Awaluddin |
Aday, Kepala Dusun Simargalih 3, Kampung Cibenda, Desa Parungmulya menuturkan sedikitnya 573 jiwa lebih terdampak kekeringan tahun ini. "Mereka butuh air bersih. Untuk minum sebagian membeli air galon ke luar desa," kata Aday.
Untuk merespons keluhan warga, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang bakal menyiapkan solusi jangka pendek menanggulangi krisis air di Ciampel. "Kami akan mengerahkan truk pengangkut air, 4 truk dari PDAM, 1 truk dari BPBD dan satu water canon dari Polres Karawang," kata Kepala BPBD Karawang, Asep Wahyu, Jumat (5/7/2019).
Asep mengaku telah menerima laporan soal krisis air tersebut. Ia mendata, kekeringan di Karawang mengancam 14 desa di tiga kecamatan yakni 7 desa di Kecamatan Tegalwaru, 6 desa di Kecamatan Pangkalan dan 1 desa Kecamatan Ciampel."Yang terancam kekeringan itu mencapai 22.755 jiwa," tutur Asep.
(bbn/bbn)












































Foto: Luthfiana Awaluddin