Ketua Yayasan Ade Irma Suryani, Yul Nazarudin, merespons positif atas hibah pesawat yang diberikan TNI AU. Dia mengungkapkan monumen pesawat tempur tipe BT-13 Harvard sempat ada di Taman Lalu Lintas Bandung pada 1982.
Namun karena kondisinya sudah rusak karena dimakan usia akhirnya monumen pesawat itu dipindah ke Lanud Husein Sastranegara. Tapi saat ini monumen pesawat kembali hadir setelah pihaknya berkoordinasi dengan TNI AU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat F-5 Tiger milik TNI AU itu sekarang berdiri di salah satu sudut Taman Lalu Lintas. Keberadaannya mendapat sambutan positif dari masyarakat dan juga pihak lainnya.
![]() |
"Jadi saat datang sekitar tahun 1980, pesawat F-5 menjadi primadona dan mampu berkiprah selama 35 tahun untuk menegakkan kedaulatan negara," ucap Yuyu di tempat yang sama.
Menurut dia, pesawat F-5 Tiger telah melalui banyak operasi penting. Mulai dari operasi Panah di Wilayah Aceh tahun1990-1992, operasi Elang Sakti XXI (operasi pengamanan perbatasan NTT tahun 1999), operasi Garuda Jaya, Operasi Pengamatan Udara Perbatasan Berkelanjutan dan Operasi Oscar.
Selain itu, sejumlah nama besar juga lahir dari pasukan tempur penunggang Pesawat F-5 Tiger. Contohnya Marsekal (Purn) TNI Djoko Suyanto, Marsekal Madya (Purn) TNI Suprihadi dan beberapa nama besar lainnya.
Dengan keberadaan pesawat ini di Taman Lalu Lintas Bandung, dia berharap, bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. Selain itu bisa menginspirasi generasi muda untuk mencintai dunia dirgantara.
"Saya ingin pesawat ini terus berkiprah mengisi sejarah kemudian memberikan pembelajaran kepada generasi muda," ujar Yuyu.
(mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini