"Pertama kali saya buat furnitur berbahan drum bekas untuk pribadi. Ternyata banyak yang suka," kata Suhanan saat berbincang dengan detikcom di kediamannya di Desa Cengkoak, Kecamatan Dukupundang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/7/2019).
Baca juga: Mustofa, Difabel Peracik Miniatur Pinisi |
Sudah dua tahun lebih Suhanan menjalankan bisnis kreatifnya. Kediaman Suhanan pun disulap menjadi galeri kreatif yang diberi nama Tongtong Enon. Nama Enon merupakan panggilan karib pria beranak tiga itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Sudirman Wamad |
Kreativitas mengolah limbah drum menjadi barang yang ciamik didapat secara otodidak. Enon pun menularkan pada tiga karyawanannya.
Enon mengatakan proses pembuatan furnitur berawal dari membersihkan drum bekas terlebih dahulu. Kemudian, drum yang telah dibersihkan dipotong sesuai bentuk furnitur.
"Kalau sudah dipotong-potong kemudian dibersihkan lagi. Lanjut ke proses pengelasan dan dicat sesuai warna pesanan," katanya.
Proses yang sama berlaku untuk pembuatan barang-barang lain seperti alat pembakar sampah, wastafel, rak buku dan lainnya. "Proses akhirnya itu kalau furnitur dipasang jok biar empuk," katanya.
Foto: Sudirman Wamad |
Limbah drum yang dimanfaatkan Enon berasal dari sejumlah pabrik yang berada di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Kini produk kreatif Tongtong Enon sudah dikirim ke berbagai daerah.
"Pesanan bukan dari Cirebon saja, ada juga dari Bandung, Bali, Jakarta, Bekasi dan lainnya. Pemesanan bisa melalui online. Pembeli bisa menentukan sendiri bentuk dan warnanya seperti apa," katanya.
Nah, untuk harganya relatif murah loh. Sepaket meja dan kursi ukuran kecil dibanderol dengan harga Rp 850 ribu. Sedangkan untuk ukuran besar bisa mencapai Rp 3 juta. Sementara untuk kursi Tongton Enon dibanderol dari Rp 150 ribu hingga Rp 1,5 juta, harga disesuaikan dengan ukuran.
(tro/tro)












































Foto: Sudirman Wamad
Foto: Sudirman Wamad